23 °c
Jakarta
26 ° Sab
26 ° Ming
26 ° Sen
26 ° Sel
Sabtu, 4 Februari 2023
  • Login
SRONDOL.COM
  • Acara
  • Jurnal
    • Historia
    • Politik
    • Peristiwa
  • Jalan-jalan
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Review
  • Vlog
No Result
View All Result
SRONDOL.COM
  • Acara
  • Jurnal
    • Historia
    • Politik
    • Peristiwa
  • Jalan-jalan
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Review
  • Vlog
No Result
View All Result
SRONDOL.COM

Film 3 DARA, Kisah Lucu yang Orisinil

Hazmi Srondol by Hazmi Srondol
25 Desember 2017
in Uncategorized
0 0
7
Home Uncategorized
Share on FacebookShare on Twitter

“Membuat konten komedi itu sulit”

Kurang lebih begitu kata beberapa kawan yang pernah mencoba membuat beberapa tulisan komedi yang serius. Serius artinya tidak membuat konten komedi yang asal-asalan. Komedi yang tidak garing, slapstik atau hanya terasa lucu bagi pembuatnya saja.

Lebih sulit lagi jika hal-hal lucu yang dibuat adalah sesuatu yang baru. Konon, ada pameo yang mengatakan bahwa sesuatu yang lucu itu hanya terjadi sekali. Jika dipaksa diulang maka kelucuannya akan berkurang atau bahkan hilang sama-sekali.

Hal inilah yang kadang sering membuat saya ikut merasa deg-degan atau nervous pada beberapa kegiatan yang berbau humor atau komedi ini. Padahal itu semua bukan karya saya sendiri. Contohnya saat menghadiri launching buku humor, menonton stand up comedy. Termasuk saat datang di acara gala premiere film “3 Dara” di Cinema XXI Djakarta Theather, Jakarta pada Senin malam, 21 September 2015 yang lalu.

Sport jantung ini dimulai dari judulnya yang agak mirip dengan film “Tiga Dara” yang dibuat tahun 1956. Saat itu, film yang diperankan oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya dan Indriati Iskak menjadi salah satu film hitam putih komedi Indonesia yang paling sukses dan legendaris. Boleh dibilang, mungkin ini satu-satu film komedi yang pemeran utamanya masih ada yang memakai kebaya.

Namun untunglah, ketika mencoba mencari informasi—ternyata film ini tidak ada kaitannya dengan film lama tersebut. Bukan pula remake atau adaptasi ke era yang lebih kekinian.

Setelah agak aman dengan praduga awal, kembali selintas muncul satu pertanyaan saat membaca salah satu berita yang mengabarkan bahwa film ini bercerita tentang pria yang terkena kutukan. Kutukan agar bisa merasakan menjadi perempuan.

What?!

Apakah film ini juga saduran dari film “Junior”? Film tahun 1994 yang diperankan oleh Arnold Schwarzenegger, Danny DeVito dan Emma Thompson yang berkisah tentang seorang pria yang bisa hamil?

“Wah, gawat. Ini mah film contekan!” kataku dalam hati saat itu.

Namun untunglah, ketika mulai menelusuri data-data tentang para kru dan tim kreatif film ini—semua kekhawatiran ini mulai hilang.

Jepretan Layar 2015-09-23 pada 04.04.40

Dimulai dari penulis skenarionya, Nataya Bagya. Walau saya belum menemukan akun twitter pribadinya sebagai salah satu rujukan informasi—setidaknya dari akun linkedin-nya menunjukan bahwa sosok penulis script ini sudah sangat senior dan produktif.

Dari script commercial video hingga beberapa film layar lebar tuntas digarapnya. Sebelum film 3 Dara ini, Nataya Bagya juga sukses membuat skrnario untuk film layar lebar yang juga bergenre komedi yaitu Aku atau Dia dan 7/24.

Dari profile awal ini, saya menjadi yakin bahwa penulis skenario ini tentu paham bahwa terlalu berbahaya membuat skenario film komedi dengan cerita daur ulang atau saduran. Ketakutan film 3 Dara jiplakan dari film Junior, lenyap sudah.

Nah, kemudian jika kita beralih ke para pemain dan alur ceritanya—maka kita akan menyadari bahwa film komedi ini adalah salah satu film yang tersulit untuk dibuat. Bukan perkara teknis sinematografi-nya, namun lebih kepada betapa “kolosal” film ini dibuat.

Bayangkan saja, jika kebanyakan film komedi bertumpu pada satu atau dua aktor utama saja. Kelucuan hanya terjadi pada kisah pemeran utamanya saja, selebihnya hanya “korban” atau penggembira cerita saja.

Di film ini, beda.

Betul, sosok Tora Sudiro, Adipati Dolken dan Tanta Ginting memang sukses memerankan penokohannya masing-masing. Bahkan satu catatan khusus kepada Tanta Ginting, saya sempat khawatir ia tidak bisa melepaskan image Tan Malaka di film Soekarno yang berapi-api dan keras. Namun terbukti kekhawatiran saya ini salah. Tanta sukses berperan sebagai sosok jenaka tanpa kesan dibuat-buat atau melucu.

Namun, di film 3 Dara ini—semua posisi pemeran mempunyai sisi strategis masing-masing. Bahkan menurut saya, sosok sentral dalam kisah komedi ini malah berada pada Henki Solaiman dan Rianti Cartwright yang berperan menjadi dokter operasi plastik dan psikolog.

Tanpa dua sosok peran ini, saya yakin, film ini akan kehilangan ritme dan alur. Penonton yang tidak menyimak baik-baik dan saya garansi akan kebingungan dengan ploting ceritanya. Ibarat pemain bola, Henki dan Rianti ini adalah pemain tengah yang membagi distribusi bola.

Ada lagi satu sisi menarik di film ini yang membuat saya bertanya-tanya. Yaitu masuknya Farali Khan, artis dari Malaysia yang ikut berperan serta dalam film ini. Sempat saya berfikir, ia hanya sekedar “alat” promosi agar film ini bisa diterima juga oleh masyarakat Malaysia.

Ternyata tidak, Farali tak hanya berwajah ayu—namun cakap berperan menjadi guru yoga. Sepertinya benar kata sang sutradara–Ardy Octaviand saat bisa sedikit ngobrol-ngobrol seusai acara. Pemilihan pemeran film ini hasil casting dan diskusi dengan semua kru sesuai kompetensi dan kesesuaian dengan skenario.

Jepretan Layar 2015-09-23 pada 04.04.54

Bagi saya, secara garis besar flm ini layak untuk tayang lama di studio layar lebar di Indonesia. Ceritanya orisinil dan masuk dalam area psikologis orang Indonesia—khususnya kaum pria kita yang memang posisinya sementara ini lebih dominan daripada perempuan.

Khusus bagi para wanita, menonton film ini juga bisa digunakan sebagai cara mengajari pasangan prianya agar lebih memahami isi hati dan sudut pandang perempuan secara halus tanpa perlu berkesan menggurui.

Harusnya, film yang resmi tayang tanggal 23 September 2015 ini sukses menggebrak pasar penonton Indonesia. Apalagi momentum film-film hero-hero an ala Hollywood sedang pada titik turunnya.

Hanya saja, ada juga beberapa hal yang kurang mengenakan dalam hajatan gala premiere film ini. Khususnya soal molornya waktu pemutaran filmnya. Entah karena sesi ini sekedar sesi tambahan karena siangnya sudah ada sesi screening awal atau ketidak sengajaan. Sehingga dari jam masuk hingga film diputar terlalu lama. Kasihan penonton yang menunggu. Sampai-sampai sempat kuperhatikan ada penonton yang sudah kehabisan cemilan dan memesan lagi popcorn dan soft drink-nya.

Pun ketika para artis dan kru berkesempatan memberikan sedikit sambutan, waktunya malah terlalu mepet dan pendek. Saking pendeknya, Tora Sudiro sendiri lebih memilih mengucapkan sepatah dua patah kata, lalu salam dan diakhiri foto selfie dengan teman-temannya diatas panggung.

Serta yang paling ngenes, nih. Saat awal pertemuan dengan sutradaranya usai acara di smoking area. Sambil duduk lemas dan berwajah sedih ia berkata “Pendek bener waktu bicaranya, sampai gue gak kebagian ngucapin terima kasih buat emak gua…”

Hehehe, sabar. Buruan bikin film lagi. Nanti kan bisa puas-puasin speech terima kasihnya. Ya, tho?

[Hazmi Srondol]

Previous Post

Prabowo Tidak “Diam”, Kalian Aja Yang Tak Mau Dengar!

Next Post

Bukan Moleskine, Satpam Djakarta Theater XXI Tetap Perlakukan Notes-ku Istimewa

Next Post

Bukan Moleskine, Satpam Djakarta Theater XXI Tetap Perlakukan Notes-ku Istimewa

Akar Bahar, Bukti Nuklir Sudah Dipakai Orang Indonesia, Jauh SebelumIran dan Israel

Tentang Tamu Allah di Baitullah dan Negeri Pelayannya

Comments 7

  1. Hazmi Srondol says:
    7 tahun ago

    iya, bener banget mbak Yenni…

    Balas
  2. Yenni says:
    7 tahun ago

    Setuju mas, kalo gak ada gimmick di ending, film ini bakalan flat abis… Punch line yang mantap membuat saya tersenyum lebar waktu lampu bioskop dinyalakan.. 😀

    Balas
  3. Hazmi Srondol says:
    7 tahun ago

    coba lain kali bawa gelitikan mbak kalau nonton film komedi. kalau kurang lucu, minta gelitikin aja… pasti ketawa. hihihiihih….

    Balas
  4. Lidya says:
    7 tahun ago

    aku termasuk orang yang kurang suka nonton komedi loh mas:) Tapi kalau bener-bener lucu baru deh suka

    Balas
  5. Hazmi Srondol says:
    7 tahun ago

    terima kasih, teh… memang dalam dunia humor ada kaidah dasar pembuatannya, yaitu "set up" dan "punch line" . Memang kalau nanggung di set up, harus pintar-pintar ngasih filler penokohan atau gimmick tertentu agar cerita secara keseluruhan hidup. Memang sih, kadang hal-hal beginian agak merepotkan bagi yang bukan penggemar berat cerita/film komedi sih. hehehhehe

    Balas
  6. Ani Berta says:
    7 tahun ago

    Bagi yang mengerti humor secara detail seperti Mas Hazmi, film ini akan sangat mengasyikan dan bisa menangkap makna jika paham dengan tokoh sentral Hengky dan Rianti yang disebutkan Mas Hazmi sebagai pendistribusian adegan2 dalam film ini. Cukup rekomen tapi bagi ordinary people semacam saya, harus sedikit mengerutkan dahi untuk memahami maksud nya hehehe….

    Balas
  7. mebel simo city says:
    6 tahun ago

    iya bener juga, ga kalah lucunya ama novel dilan tahun 1990 yang membuat geleng-geleng para pembacanya hhe

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
(Free Download) Buku PARADOKS INDONESIA versi PDF, Pandangan Strategis Prabowo Subianto.

(Free Download) Buku PARADOKS INDONESIA versi PDF, Pandangan Strategis Prabowo Subianto.

22 Januari 2019

Ebook Gratis: KEMBALIKAN INDONESIA! – Prabowo Subianto (2004)

25 Desember 2017

Hadits Rasulullah & Hubungan Sejarah Merah Putih di Nusantara

25 Desember 2017

Menguak Misteri Meriam Cetbang dan Metalurgi Keris Majapahit

25 Desember 2017

Klik’nClean Mendobrak Bisnis Cleaning Service Online di Indonesia

25 Desember 2017

Selingkuh, antara Libido atau Cinta

25 Desember 2017

Kisah Celurit “Bulu Ayam” Gerindra

25 Desember 2017
Tak Sanggup Biayai Diri Sendiri, La Nyalla Malah Fitnah Prabowo dan Kader Gerindra

Tak Sanggup Biayai Diri Sendiri, La Nyalla Malah Fitnah Prabowo dan Kader Gerindra

14 Januari 2018

Apakah Toyota New Avanza Dibuat untuk Keluarga dan Veloz untuk Kencan dengan SPG-nya?

51

Ketika Kisah Indosat Membuatku Malu Bertemu Prabowo

38

Ebook Gratis: KEMBALIKAN INDONESIA! – Prabowo Subianto (2004)

34

Hadits Rasulullah & Hubungan Sejarah Merah Putih di Nusantara

19

Akar Bahar, Bukti Nuklir Sudah Dipakai Orang Indonesia, Jauh SebelumIran dan Israel

12

Baliho Iphone 6 di KM 0 Jakarta, Sebuah “Jawaban” Kreatif dari Apple Inc

11

Mengenal Suku Kubu di Pedalaman Jambi

11

Advan Intel Vandroid X7, Dari Semarang untuk Kebanggaan Indonesia

10
RUU Cipta Karya – Omnibus Law , Free Download

RUU Cipta Karya – Omnibus Law , Free Download

8 Oktober 2020
Fristi, Kenapa Air Susu Kau Balas Air Tuba

Fristi, Kenapa Air Susu Kau Balas Air Tuba

21 Februari 2020
Doa Sakti Pemulung untuk Memanggil Anak

Doa Sakti Pemulung untuk Memanggil Anak

10 Desember 2019
(Free Download) Buku PARADOKS INDONESIA versi PDF, Pandangan Strategis Prabowo Subianto.

(Free Download) Buku PARADOKS INDONESIA versi PDF, Pandangan Strategis Prabowo Subianto.

22 Januari 2019
Tak Sanggup Biayai Diri Sendiri, La Nyalla Malah Fitnah Prabowo dan Kader Gerindra

Tak Sanggup Biayai Diri Sendiri, La Nyalla Malah Fitnah Prabowo dan Kader Gerindra

14 Januari 2018
IBUK, JANGAN RIBA & PERBANYAK SEDEKAH!

IBUK, JANGAN RIBA & PERBANYAK SEDEKAH!

8 Januari 2018
Bahaya Pemimpin dengan Standar Sandal Jepit

Bahaya Pemimpin dengan Standar Sandal Jepit

27 Desember 2017

Blogger Reporter dan Gogobli.com Gelar Pelatihan “Dubbing & Voice Over” bersama Kak Agus Nurhasan

25 Desember 2017
SRONDOL.COM

© 2020 SRONDOL ROSID

Navigasi

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

Ikuti

No Result
View All Result
  • Acara
  • Jurnal
    • Historia
    • Politik
    • Peristiwa
  • Jalan-jalan
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Review
  • Vlog

© 2020 SRONDOL ROSID

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In