23 °c
Jakarta
26 ° Sab
26 ° Ming
26 ° Sen
26 ° Sel
Kamis, 23 Maret 2023
  • Login
SRONDOL.COM
  • Acara
  • Jurnal
    • Historia
    • Politik
    • Peristiwa
  • Jalan-jalan
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Review
  • Vlog
No Result
View All Result
SRONDOL.COM
  • Acara
  • Jurnal
    • Historia
    • Politik
    • Peristiwa
  • Jalan-jalan
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Review
  • Vlog
No Result
View All Result
SRONDOL.COM

Prof. Suhardi & Kesederhanaan Tanpa Publikasi

Hazmi Srondol by Hazmi Srondol
2 September 2014
in Uncategorized
0 0
0
Home Uncategorized
Share on FacebookShare on Twitter

Usai sholat subuh hari Jumat kemarin (29/8/2014) saya segera tancap gas menuju DPP Partai Gerindra di kawasan Jl. RM Harsono yang tak jauh dari kebun binatang Ragunan dimana jenazah Profesor Suhardi–Ketua Umum Partai Gerindra disemayamkan.

Ya, setelah dua hari sebelumnya melewati masa kritis akhirnya Allah memanggil beliau untuk menyudahi penderitaan sakit kangker paru-paru stadium empat yang dalam beberapa bulan ini cepat menjalar di tubuhnya.

Suasana duka terasa sangat dalam di ruangan tempat persemanyaman almarhum. Sejak hari kamis (28/8/2014) pukul 22.17, pelayat tak henti-henti mengalir menyampaikan rasa bela sungkawa terdalamnya.

Tak terkecuali beberapa petinggi partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih seperti terlihat sedang melakukan sholat jenazah ketika saya tiba di lokasi. Pak Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, Hatta Rajasa, Habib Ali Mochtar dan lain-lain juga sempat terlihat saat tak sengaja berpapasan.

Kesedihan semakin terasa ketika pak Prabowo Subianto, sahabat terdekat Prof. Suhardi memberikan pidato pelepasan jenazah menuju kota Yogyakarta, tempat Prof. Suhardi sehari-hari tinggal sekaligus dimakamkan.

Prabowo terlihat sembab di matanya dan terbata-bata memberikan pidato, kami yang mendengarnya tahu, beliau sedang menahan pecahnya tangisan di depan publik. Selain sifat nasionalisme, profesional, dan segudang prestasinya–Prabowo juga menyampaikan sikap utama almarhun Prof. Suhardi: berani dan jujur.

Keberanian dan kejujuran yang mungkin inilah penyebab Prabowo bersedia menerima proposal dan ajakan Prof Suhardi untuk terlibat ke politik dan membangun partai baru yang saat itu rencananya bernama Partai Tani & Nelayan, sebuah bidang yang sangat dikuasainya sekaligus bidang yang memang menjadi solusi utama untuk mengatasi masalah dan tantangan besar bangsa ini.

Walau akhirnya, Prabowo bersedia mendirikan partai yang berbasis konsep pertanian dan kelautan–namanya berubah menjadi Gerakan Indonesia Raya agar cakupan partai nya semakin meluas tanpa kehilangan ruh “kedaulatan pangan” yang dicita-citakan Prof Suhardi.

Akhirnya usai upacara pelepasan jenazah, saya pun akhirnya ikut dalam rombongan menuju Yogyakarta dengan menumpang pesawat Lion Air yang khusus disewa untuk mengantar jenazah ini.

Rasa sedih dan penasaran campur aduk menjadi satu. Khususnya rasa ingin tahu bagaimana Ketua Umum Partai terbesar ketiga di Indonesia ini hidup sehari-hari.

Sesampainya di Yogya, dalam bus yang kami tumpangi akhirnya sampai di sebuah gang yang membuat kami harus turun karena jalannya tidak muat untuk dimasuki oleh kendaraan sebesar bus ini.

Alangkah terkejutnya, gang Dahlia di Jalan kaliurang KM 7,5 Condong Catur, Sleman itu tidak menunjukan ciri-ciri kawasan kompleks atau perumahan mewah. Sekedar perkampungan ala Yogya yang biasa kutemui.

Semakin terkejut ketika disamping pendopo joglo tua tempat persemayaman jenazah terdapat rumah yang baru kusadari adalah rumah almarhum Prof Suhardi.

Sungguh mata ini terbelalak, sekelas Ketua Umum Partai serta berbagai jabatan tinggi di pemerintahan dan kampus universitas (maaf) rumahnya ya begitu-begitu saja. Standar. Khas rumah yang dibangun era 80-an.

1409631832178654335

Tampak belakang, depan dan tengah rumah mendiang Prof. Suhardi (Dok. Pribadi)

Tampak depan rumah terdapat beberapa pohon rindang. Kemudian ketika masuk, semakin terkaget. Dalam ruang tamu yang sempit, terdapat mebel yang sederhana dan beberapa piagam yang dipajang di dindingnya.

Dibatasi oleh lemari, dibelakang ruang tamu terdapat ruang tengah yang agak luas dan digelar tikar serta karpet untuk para tamu dan tetangga yang membantu mengurus pemakaman ini. Terlihat juga ada ruang kecil untuk menonton TV.

Tak jauh, berbatasan dengan ruang TV terdapat ruang makan. Ruang makan yang sangat bersahaja dengan empat kursi kayu tua dengan hidangan nasi, lauk tempe goreng, telur dadar goreng dan sayur krecek tempe serta ayam goreng yang dipotong kecil kecil. Saya sempat mencicipi masakan khas jawa tersebut, ternyata sangat nikmat. teringat masakan orang tua kami di kampung dulu.

Dan paling menyesakkan ketika masuk ke ruang belakang/dapur. Ruang dapurnya tidak ada pemisahan antara dapur basah atau kering. Pokoknya dicampur. Terdapat sumur timba yang sudah dipasang pompa air kecil tempat ibu-ibu “asah-asah” atau mencuci piring sambil duduk di “dingklik”. Atapnya tidak ada plafonnya, bahkan sempat kulihat ada beberapa genteng nya sudah copot dibagian ujung.

Barang paling mewah yang kulihat dibelakang ini hanyalah mesin cuci front loading yang entah terpakai atau tidak sistem pemanasnya mengingat konsumsi watt-nya sangat besar sedangkan saya lupa cek, apakah kapasitas listrik rumah beliau mencukupi.

Nah, bagi yang sedang kebelet buang hajat–silahkan terkaget-kaget. model kakus (WC) nya masih model jongkok. Yang hobi berlama-lama di toilet duduk bakal tidak nyaman karena model ini bisa membuat orang kesemutan kakinya jika hobi nongkrong lama di kamar mandi.

Usai disemayamkan di pendopo warga, jenazah dipindahkan ke Balairung UGM untuk memberikan penghormatan terakhir kolega beliau di kampus UGM sebelum akhirnya jenazah beliau di makamkan di komplek pemakaman keluarga UGM.

1409632757513923969

Keluarga mendiang Prof. Suhardi (Dok. Pribadi)

Untung saja Gerindra mempunyai team Marching Band yang membuat pemakaman ini sedikit terlihat “mewah”. Walau tetap saja, irama drum dan trompetnya malah semakin menbuncahkan rasa sedih dan mendalam. Fadli Zon, Waketum Partai Gerindra yang memimpin upacara pemakaman ini pun membacakan pidato perpisahan dan penghormatan atas jasa dan prestasi besar Prof Suhardi sebelum jenazahnya dikebumikan.

Seperti biasa, usai dikebumikan sang modin memberikan ceramah dan kesaksian atas amal-amal beliau semasa masih hidup. Terakhir, pak modin bercerita tentang sifat “ahli sedekah” nya almarhum Prof. Suhardi. Salah satu sedekah terakhirnya adalah me-wakaf-kan tanah seluas 500 meter persegi untuk pendirian pesantren khusus lansia, sebuah pesantren yang dikelola olah sang modin yang ternyata masih merupakan rekan prof. Suhardi ketika masih kuliah.

Duh, Gusti…

Previous Post

Urang Minang & Pertanda Politik Indonesia

Next Post

Kemah Pramuka & Tentara Belanda

Next Post

Kemah Pramuka & Tentara Belanda

"Bajaj" Kini Tak Hanya Bajaj, tapi Piaggio & TVS

Ahok & Daun Telinga Kambing

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
(Free Download) Buku PARADOKS INDONESIA versi PDF, Pandangan Strategis Prabowo Subianto.

(Free Download) Buku PARADOKS INDONESIA versi PDF, Pandangan Strategis Prabowo Subianto.

22 Januari 2019

Ebook Gratis: KEMBALIKAN INDONESIA! – Prabowo Subianto (2004)

25 Desember 2017

Hadits Rasulullah & Hubungan Sejarah Merah Putih di Nusantara

25 Desember 2017

Menguak Misteri Meriam Cetbang dan Metalurgi Keris Majapahit

25 Desember 2017

Klik’nClean Mendobrak Bisnis Cleaning Service Online di Indonesia

25 Desember 2017

Selingkuh, antara Libido atau Cinta

25 Desember 2017

Kisah Celurit “Bulu Ayam” Gerindra

25 Desember 2017
Tak Sanggup Biayai Diri Sendiri, La Nyalla Malah Fitnah Prabowo dan Kader Gerindra

Tak Sanggup Biayai Diri Sendiri, La Nyalla Malah Fitnah Prabowo dan Kader Gerindra

14 Januari 2018

Apakah Toyota New Avanza Dibuat untuk Keluarga dan Veloz untuk Kencan dengan SPG-nya?

51

Ketika Kisah Indosat Membuatku Malu Bertemu Prabowo

38

Ebook Gratis: KEMBALIKAN INDONESIA! – Prabowo Subianto (2004)

34

Hadits Rasulullah & Hubungan Sejarah Merah Putih di Nusantara

19

Akar Bahar, Bukti Nuklir Sudah Dipakai Orang Indonesia, Jauh SebelumIran dan Israel

12

Baliho Iphone 6 di KM 0 Jakarta, Sebuah “Jawaban” Kreatif dari Apple Inc

11

Mengenal Suku Kubu di Pedalaman Jambi

11

Advan Intel Vandroid X7, Dari Semarang untuk Kebanggaan Indonesia

10
RUU Cipta Karya – Omnibus Law , Free Download

RUU Cipta Karya – Omnibus Law , Free Download

8 Oktober 2020
Fristi, Kenapa Air Susu Kau Balas Air Tuba

Fristi, Kenapa Air Susu Kau Balas Air Tuba

21 Februari 2020
Doa Sakti Pemulung untuk Memanggil Anak

Doa Sakti Pemulung untuk Memanggil Anak

10 Desember 2019
(Free Download) Buku PARADOKS INDONESIA versi PDF, Pandangan Strategis Prabowo Subianto.

(Free Download) Buku PARADOKS INDONESIA versi PDF, Pandangan Strategis Prabowo Subianto.

22 Januari 2019
Tak Sanggup Biayai Diri Sendiri, La Nyalla Malah Fitnah Prabowo dan Kader Gerindra

Tak Sanggup Biayai Diri Sendiri, La Nyalla Malah Fitnah Prabowo dan Kader Gerindra

14 Januari 2018
IBUK, JANGAN RIBA & PERBANYAK SEDEKAH!

IBUK, JANGAN RIBA & PERBANYAK SEDEKAH!

8 Januari 2018
Bahaya Pemimpin dengan Standar Sandal Jepit

Bahaya Pemimpin dengan Standar Sandal Jepit

27 Desember 2017

Blogger Reporter dan Gogobli.com Gelar Pelatihan “Dubbing & Voice Over” bersama Kak Agus Nurhasan

25 Desember 2017
SRONDOL.COM

© 2020 SRONDOL ROSID

Navigasi

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

Ikuti

No Result
View All Result
  • Acara
  • Jurnal
    • Historia
    • Politik
    • Peristiwa
  • Jalan-jalan
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Review
  • Vlog

© 2020 SRONDOL ROSID

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In